Jumat, 26 November 2010
Sedikit mengenai buku "Ketika Wanita Mensyukuri Apa yang Ada"
Subhanallah...
Membaca buku ini membuatku sadar bahwa kasih sayang seorang ibu sangatlah besar kepada buah hatinya. Buku ini memaparkan suara hati seorang ibu. Secara garis besar,paling tidak seperti inilah cinta ibu kepada buah hatinya yang dituliskan dalam buku ini.
....
Ibu selalu menyisipkan doa untuk buah hatinya di setiap saat,memiliki harapan,dan menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Beliau selalu berusaha memberikan warna untuk kanvas hidup kita sedari kecil,membantu berdiri di kala jatuh,membimbing,merawat,melindungi,dan memberikan proteksi setiap saat.
Ibu,insan yang kerap kali memberikan begitu banyak nasihat,walaupun itu semua terkadang berseberangan dengan pemikiran kita.
Ibu ingin menjaga buah hatinya. Dijaganya dengan alunan doa yang membuat tenang siapapun yang mendengarnya...
Seiring berjalannya waktu,cahaya ibupun mulai redup.
Doanya untuk kitapun tidak terdengar sekeras dulu lagi,semakin melemah.atau bahkan terkadang Tuhan telah memanggilmu lebih cepat...
Bagaimanapun itu,,,
Ketahuilah...
Kebaikan mu begitu banyak,wahai ibu...
Membalas kebaikanmu tidak akan pernah bisa terbayar walau seisi dunia ini dipersembahkan padamu...
Membaca buku ini membuatku sadar bahwa kasih sayang seorang ibu sangatlah besar kepada buah hatinya. Buku ini memaparkan suara hati seorang ibu. Secara garis besar,paling tidak seperti inilah cinta ibu kepada buah hatinya yang dituliskan dalam buku ini.
....
Ibu selalu menyisipkan doa untuk buah hatinya di setiap saat,memiliki harapan,dan menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Beliau selalu berusaha memberikan warna untuk kanvas hidup kita sedari kecil,membantu berdiri di kala jatuh,membimbing,merawat,melindungi,dan memberikan proteksi setiap saat.
Ibu,insan yang kerap kali memberikan begitu banyak nasihat,walaupun itu semua terkadang berseberangan dengan pemikiran kita.
Ibu ingin menjaga buah hatinya. Dijaganya dengan alunan doa yang membuat tenang siapapun yang mendengarnya...
Seiring berjalannya waktu,cahaya ibupun mulai redup.
Doanya untuk kitapun tidak terdengar sekeras dulu lagi,semakin melemah.atau bahkan terkadang Tuhan telah memanggilmu lebih cepat...
Bagaimanapun itu,,,
Ketahuilah...
Kebaikan mu begitu banyak,wahai ibu...
Membalas kebaikanmu tidak akan pernah bisa terbayar walau seisi dunia ini dipersembahkan padamu...
di Bus itu . . .
Sore ini hujan turun cukup deras dan cukup untuk membuat basah tas punggungku,namun hujan ini tak menyurutkan niat ku untuk pulang ke rumah. berlari di tengah hujan,dan dan langsung saja sebuah bus sudah siap mengantarkan aku menuju ke rumah.
tugas yang menumpuk, tas punggung yang cukup berat, rasa kantuk, dan rasa lapar sudah cukup membuat aku merasa suntuk. begitu mengharapkan untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman di dalam bus. tetapi apa, oh tidak aku harus berdiri, sudah perjalanan cukup lama sekitar 45 menit pikirku. dongkol di dalam hati.hha :))
ketika bus mau berjalan, seorang pemuda dengan sebuah gitar, dan harmonika di lehernya, masuk ke dalam bus dengan tergesa-gesa,takut jika tertinggal bus. ditangannya ada sebuah alat musik dari botol sebuah minuman yang diisi batu/sejenisnya, dapat didengar dari suara yang dihasilkan. menebar senyum kepada penumpang dan mengucapkan pembukaan khas para pengamen di bus. yaahh, pengamen itu setidaknya dapat mengurangi kejenuhan dan kedongkolan ku di dalam bus itu dengan suaranya yang pas-pasan :)) tetapi,terima kasih banyaak untuk pelajarannyaa :)
pelajaran???
ya,aku mendapatkan pelajaran dari pengamen itu. dia menyanyikan 4 buah lagu. lagu pertama dan kedua lagu pop,entah lagu apa itu. lagu ketiga aku mendengarnya dia melantunkan sebuah lagu dengan lirik yang menarik perhatianku. di nyanyikannya dengan gitar,harmonika, dan alat musik "ecek-ecek" itu. lirik yang ku dengar setidaknya seperti ini :
" harta dunia jadi penggoda. Membuat miskin jiwa kita. Memberi itu terangkan hati seperti matahari yang menyinari bumi... " aku menikmatinya...
lagu keempat yang dinyanyikannya cukup singkat tetapi begitu menyejukkan. lagu itu adalah "Al i'tiraf "
yaa, kita harus bersyukur dengan segala yang Allah SWT yang berikan pada kita. sesungguhnya nikmatNYA mengalir tiap detik. Nikmat akan penglihatan,pendengaran,kesehatan,hingga nikmat Islam. luar biasa.. Laa Tahzan :)
" Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? " (QS. Ar Rahman : 13)
"Mereka bergembira dengan apa yang Allah SWT datangkan untuk mereka dari karuniaNYA" (QS. Ali Imran : 170)
tugas yang menumpuk, tas punggung yang cukup berat, rasa kantuk, dan rasa lapar sudah cukup membuat aku merasa suntuk. begitu mengharapkan untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman di dalam bus. tetapi apa, oh tidak aku harus berdiri, sudah perjalanan cukup lama sekitar 45 menit pikirku. dongkol di dalam hati.hha :))
ketika bus mau berjalan, seorang pemuda dengan sebuah gitar, dan harmonika di lehernya, masuk ke dalam bus dengan tergesa-gesa,takut jika tertinggal bus. ditangannya ada sebuah alat musik dari botol sebuah minuman yang diisi batu/sejenisnya, dapat didengar dari suara yang dihasilkan. menebar senyum kepada penumpang dan mengucapkan pembukaan khas para pengamen di bus. yaahh, pengamen itu setidaknya dapat mengurangi kejenuhan dan kedongkolan ku di dalam bus itu dengan suaranya yang pas-pasan :)) tetapi,terima kasih banyaak untuk pelajarannyaa :)
pelajaran???
ya,aku mendapatkan pelajaran dari pengamen itu. dia menyanyikan 4 buah lagu. lagu pertama dan kedua lagu pop,entah lagu apa itu. lagu ketiga aku mendengarnya dia melantunkan sebuah lagu dengan lirik yang menarik perhatianku. di nyanyikannya dengan gitar,harmonika, dan alat musik "ecek-ecek" itu. lirik yang ku dengar setidaknya seperti ini :
" harta dunia jadi penggoda. Membuat miskin jiwa kita. Memberi itu terangkan hati seperti matahari yang menyinari bumi... " aku menikmatinya...
lagu keempat yang dinyanyikannya cukup singkat tetapi begitu menyejukkan. lagu itu adalah "Al i'tiraf "
" ilaahi lastulil firdausi ahla
walaa aqwaa 'alannaril jahimi
fahabli taubatan waghfir dzunuubi
fa innaka ghoofiruddzambil 'adziimi... "
"cukup sekian dari saya,,, ". itu yang ku dengar hingga membuyarkan lamunanku. diakhirinya dengan salam, dan mulai berkeliling kepada penumpang dengan topinya. "seikhlasnya, alhamdulillah,, tiles,gusti Allah SWT sing mbales (seikhlasnya, alhamdulillah,, Allah SWT yang membalas *dalam arti bahasa indonesia)" dia berkeliling dengan tersenyum. seperti tak ada beban...fa innaka ghoofiruddzambil 'adziimi... "
yaa, kita harus bersyukur dengan segala yang Allah SWT yang berikan pada kita. sesungguhnya nikmatNYA mengalir tiap detik. Nikmat akan penglihatan,pendengaran,kesehatan,hingga nikmat Islam. luar biasa.. Laa Tahzan :)
" Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? " (QS. Ar Rahman : 13)
"Mereka bergembira dengan apa yang Allah SWT datangkan untuk mereka dari karuniaNYA" (QS. Ali Imran : 170)
Senin, 15 November 2010
Pendidikan di Sekolah Dasar
Sekolah Dasar...
tempat ini begitu unik..
ya,begitu unik bagiku...
begitu menyenangkannya ketika mengingat masa-masa di tempat ini...
tempat aku belajar dan bermain..
tertawa lepas...
tak ada beban...
menurut ku, sekolah dasar memiliki ciri khas...
aku ingat ketika aku masih di Sekolah Dasar,aku selalu mendapat Pekerjaan Rumah setiap hari,dan Pekerjaan Rumah itu selalu dikumpulkan di meja guru dan dinilai. Sebuah nilai yang guruku goreskan di bukuku,begitu senang dan bangga ketika aku mendapatkan nilai baik...
tidak hanya itu, setiap pekerjaan para siswa yang merupakan hasil karyanya akan selalu dipajang di dalam kelas. sehingga di kelas begitu berwarna-warni penuh dengan karya teman-teman. Begitu menyenangkan...
Sangat menyenangkan...
Begitu merindukannya...
menurutku,,itu semua dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa, yang tentu saja sangatlah penting bagi mereka. Ya, pendidikan seperti itu,,memberikan ruang bagi siswa untuk berkreasi.
Langganan:
Postingan (Atom)