Pages

Jumat, 25 November 2011

Tangisan 'Aisyah ra

kisah ini kubaca pada buku salah seorang sahabat yang telah berbaik hati meminjamkan bukunya padaku. kisah yang begitu menarik bagiku, hingga ingin menuliskannya di blog :).
inilah kisahnya
dari Ibnul Harits, anak dari saudara laki-laki 'Aisyah (istri Nabi SAW) seibu, bahwasanya 'Aisyah pernah diberitahu bahwa 'Abdullah bin az-Zubair telah mengomentari tentang jual beli atau pemberian yang dilakukan oleh 'Aisyah. ia berkata : "Demi Allah,  'Aisyah tidak boleh melakukan hal itu lagi, atau aku akan menahan hartanya."

'Aisyah bertanya : "apakah ia benar mengapa demikian?" mereka menjawab: "ya." lalu, 'Aisyah berkata : "Aku bernadzar kepada Allah untuk tidak berbicara kepada Ibnuz Zubair selamanya."
setelah sekian lama peristiwa itu berlalu, Ibnuz Zubair pun meminta bantuan kepada orang lain untuk membujuk 'Aisyah agar mau memaafkannya. namun, 'Aiyah berkata: "demi Allah, aku tidak akan menerima permohonan seorang pun untuk memaafkannya untuk selamanya, dan aku tidak akan melanggar nadzarku."

Here I Stand !

pengalaman ini bermula ketika ayah menyarankan aku untuk berolahraga agar aku tidak mudah mengantuk. hmm, benar juga sudah agak lama tidak berolah raga. ok. pagi ini berolahraga. yaa, akhirnya olah raga mengayuh sepeda yang jadi pilihan :)). selain karena hemat energi dan efisiensi waktu, dengan naik sepeda bisa leluasa melihat pemandangan sekitar pikirku. waktu masih menunjukkan pukul 05.15, namun langit begitu cerah, tidak lagi gelap.
ayah berkata, "di kampus saja sepedahannya". hmm, sudah sering pikirku untuk bersepeda di dalam kampus. akhirnya terpikirkan untuk bersepeda di salah satu kampus di depan MATOS. hihi. iya benar juga, sekalian sambil lihat pemandangan baru. siip,kampus ini jadi pilihanku.
sinar matahari menimpa pepohonan memberikan warna orange pada kayu, menimbulkan bayang-bayang dedaunan dan siluet pohon pada jalan raya yang kulalui. barisan pepohonan silih berganti menemani kayuhan
sepedaku. pagi yang cerah dengan sedikit kendaraan di jalan raya. udara yang masih bersih. keadaan ini sungguh menghilangkan penat yang ada.

Minggu, 06 November 2011

berhati - hati dengan lisan ?

sudah satu bulan, vakum dari blog. saatnya kembali, dan mencoba nulis :)
.
...
-----
1 jam berlalu, 2 jam berlalu -___-" #tak ada ide
me : besok aja deh nulisnya

akhirnya ku putuskan untuk menulis tentang lisan. hanya sekedar untuk sharing, kawan dan juga sebagai pengingat untuk diri ini.

link gambar ini
kawan, betapapun kita sudah berusaha untuk terus berbuat kebaikan, tak dapat dipungkiri akan tetap ada saat dimana kita melakukan kesalahan. kesalahan yang disebabkan oleh perkataan, ataupun perbuatan.
terkadang aku pikir, kesalahan yang disebabkan oleh perkataan lebih sering muncul dibandingkan kesalahan yang disebabkan oleh perbuatan.






mengapa? karena terkadang perkataan itu lebih mudah diucapkan, dan meluncur begitu saja. bisa jadi perkataan tak terkontrol.
perbedaan persepsi tiap orang terhadap suatu perkataanpun berbeda-beda. satu perkataan yang sama, bisa ditanggapi berbeda oleh beberapa orang. dan bisa jadi perkataan kita akan menyakiti orang lain, bahkan perkataan bisa jadi setajam pedang.

saya ingin mengutip satu paragraf yang saya suka,hasil pencarian di google.
" Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan." tulisan ini saya temukan di link ini . check this out, kawan. like this :)