Pages

Jumat, 25 November 2011

Tangisan 'Aisyah ra

kisah ini kubaca pada buku salah seorang sahabat yang telah berbaik hati meminjamkan bukunya padaku. kisah yang begitu menarik bagiku, hingga ingin menuliskannya di blog :).
inilah kisahnya
dari Ibnul Harits, anak dari saudara laki-laki 'Aisyah (istri Nabi SAW) seibu, bahwasanya 'Aisyah pernah diberitahu bahwa 'Abdullah bin az-Zubair telah mengomentari tentang jual beli atau pemberian yang dilakukan oleh 'Aisyah. ia berkata : "Demi Allah,  'Aisyah tidak boleh melakukan hal itu lagi, atau aku akan menahan hartanya."

'Aisyah bertanya : "apakah ia benar mengapa demikian?" mereka menjawab: "ya." lalu, 'Aisyah berkata : "Aku bernadzar kepada Allah untuk tidak berbicara kepada Ibnuz Zubair selamanya."
setelah sekian lama peristiwa itu berlalu, Ibnuz Zubair pun meminta bantuan kepada orang lain untuk membujuk 'Aisyah agar mau memaafkannya. namun, 'Aiyah berkata: "demi Allah, aku tidak akan menerima permohonan seorang pun untuk memaafkannya untuk selamanya, dan aku tidak akan melanggar nadzarku."

ketika Ibnuz Zubair merasa sudah cukup lama mengalami hal demikian, ia pun berbicara kepada al-Miswar bin 'Abdi Yaghuts; keduanya berasal dari Bani Zuhrah. Az-Zubair berkata kepada keduanya: "Aku meminta kepada kalian, atas nama Allah, agar  kalianmempertemukanku dengan 'Aisyah. karena sesungguhnya ia tidak boleh bernadzar untuk memutuskan tali silaturrahim denganku." (*)

kemudian, al-Miswar dan 'Abdurrahman pergi bersamanya, keduanya menutupi tubuhnya dengan mantel. (setelah mereka tiba) keduanyapun meminta izin kepada 'Aisyah. keduanya berkata: "Assalamu'alaiki warahmatullaahi wa barakaatuh, bolehkah kai masuk?" 'Aisyah menjawab : "masuklah kalian." mereka berkata:"kami semua?" 'Aisyah menjawab:"ya,masuklah kalian semuanya." 'Aisyah tidak tahu bahwa Ibnuz Zubair bersama mereka.

ketika mereka semua masuk, Ibnuz Zubair pun langsung menerobos tirai pembatas. ia langsung merangkul 'Aisyah dan mulai meminta maaf kepadanya seraya menangis. Al-Miswar dan 'Abdurrahman pun turut meminta 'Aisyah agar mau berbicara dengannya dan menerima permohonan maafnya. keduanya mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang mendiamkan sesama muslim, yang sebenarnya 'Aiayah sendiri telah mengetahuinya. karena,sesungguhnya seorang muslim tidak dibolehkan untuk mendiamkan saudaranya selama lebih dari tiga hari.

setelah mereka berulang kali mengingatkan 'Aisyah hingga membuatnya tidak nyaman hati (**), akhirnya 'Aisyahpun balik mengingatkan keduanya. sambil menangis, ia berkata: "sesungguhya aku telah bernadzar dan nadzar itu begitu berat." namun keduanya terus meminta 'Aisyah untuk mau berbicara kepadanya. 'Aisyah kemudian membebaskan 40 orang budak untuk menebus nadzarnya. setelah itu, setiap kali ia teringat kepada nadzarnya, ia menangis sampai-sampai air matanya membasahi kerudungnya (***).

(*) : Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Hal itu karena Ibnuz Zubair adalah anak saudara perempuan(keponakan) 'Aisyah, dan 'aisyah lah yang dulunya banyak mengasuh Ibnuz Zubair".
(**) : maksudnya, iapun merasa tidak nyaman dengan hal itu, karena syariat memang melarang memutuskan silaturrahmi. lihat al-Fath
(***) : HR. al-Bukhori (6073, 6074, dan 6075)

sumber : "Dan Berlinanglah Air Mata Takwa" karya Syaikh Husain bin 'Audah al-'Awaisyah. 2009. Pustaka Imam Asy-Syafi'i
~~~

begitu mulianya, 'Aisyah ra,, ketika ia mengingat akan kesalahannya,air matanya jatuh karenanya..

pengingat untuk diri ini, betapa silaturrahim begitu penting. tak boleh memutuskan silaturrahim. 
>>sesungguhnya seorang muslim tidak dibolehkan untuk mendiamkan saudaranya selama lebih dari tiga hari<<

3 komentar:

Miss U mengatakan...

Subhanallah... terima kasih sudah di ingatkan :)

Rinai mengatakan...

@miss U : alhamdulillaah, menjadi pengingat untuk diri ini pula,, terimakasih telah berkunjung :D

tari mengatakan...

dindaaaaaa, im tari :D