sumber : ini |
~~~
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,”Pada hari
kiamat engkau menyaksikan orang – orang yang berbohong kepada Allah, wajah
mereka menjadi hitam. Bukankah di neraka jahannam ada tempat bagi mereka yang
sombong.” [QS. Al Zumar : 60]
Wahai diri, bagaimana jadinya keadaanmu diakhirat
kelak?
Nabi Shallallahu ’alayhi wa sallam bersabda,”Apabila
seorang hamba berbohong, malaikat yang menyertainya akan menjauh sekitar satu
mil karena bau busuk perbuatannya.” [HR. al Tirmidzi no. 1978]
Wahai diri, malaikat akan menjauh darimu. Siapakah yang
akan mendekat? Setan.
Wahai diri, taukah kau Rasulullah tidak senang
kepadamu yang berbohong… tetapi masih ada kesempatan bagimu. Bertobatlah.
Para sahabat menuturkan, perilaku yang paling
dibenci Rasulullah adalah berbohong. Pernah seseorang berbohong kepada
Rasulullah. Beliau tidak menyenanginya. Beliau tidak suka samapai mengetahui
bahwa pembohong itu telah bertobat.
Apakah kau mau dibenci oleh Rasullullah. Jika kau
tak ingin, janganlah berbohong.
Sebab – sebab berbohong
1. Untuk
keluar dari situasi yang sulit.
Ada seseorang telah berzina. Kau tanyakan padanya, “
apa yang telah kau lakukan?” mungkinkah ia menjawab,”aku baru berzina.”
Seorang wanita berteman akrab dengan seorang laki –
laki tanpa sepengetahuan keluarganya. Katakan padanya,”Teruskan hubungan
kalian, tetapi jangan berbohong! Kalau ayahmu bertanya, dari mana kamu? Jangan berbohong!
Pikul resiko dari perbuatanmu.” Ada 2 kemungkinan : ia kembali berbohong atau
menjadi sadar.
Wahai diri, apakah kau sampai hati berbohong kepada
orang tuamu?
2. Untuk
mendapat keuntungan
Jangan sampai kita berbohong hanya karena ingin
mendapatkan keuntungan.
3. Sebab
yang berbahaya… untuk menyakiti orang lain
Ya Allah… berbohong untuk menyakiti orang lain. Tak
lain karena dengki dan iri. Membenci seseorang lalu berbohong agar orang yang
dibenci jatuh dalam problem dan kesulitan.
Sebuah sebab yang menghancurkan manusia. Sebab disini
setan menampakkkan kemahirannya.
Apakah kau lupa? kau harus mencitai kebaikan pada
diri orang lain sebagaimana kau mencitai kebaikan tersebut menimpamu
4. Berbohong
untuk sekedar berbohong
Bagaimana mungkin kau senang melakukan kebohongan
setelah begitu bahayanya perbuatan ini.
Rasulullah ditanya,”mungkinkah seorang mukmin
pengecut?” beliau menjawab,”mungkin.” Beliau ditanya lagi,”mungkinkah seorang
mukmin kikir?” beliau menjawab,”mungkin.” Lalu mereka bertanya,”mungkinkah
seorang mukmin pembohong?” “tidak mungkin,”jawab beliau.
Al Junaid berkata,”kejujuran sejati adalah saat
engkau tetap jujur dalam kondisi yang engkau hanya bisa selamat dengan
berbohong.”
Maraji’ :
Buku Pintar Akhlak bab JUJUR : Rahasia Hidup Mujur.
Dr. Amr Khaled. 2010. Penerbit Zaman.
~~~
Bagaiman jadinya jikalau umur hanya dihabiskan
dengan kebohongan – kebohongan?
Engkau seorang mukmin,bukan?
Harus berubah.
Jujurlah.. sesungguhnya ia membawa kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar