Setiap manusia pasti merasakan kematian. Telah ditetapkan
waktu ajal kita. Namun, kita tak tahu dalam keadaan apa Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan malaikat
maut merenggut nyawa kita. Sedang dalam kebaikan kah kita? Atau sebaliknya?
Jika kita ingin kematian yang baik, maka kita harus
menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. Jangan menganggap remeh
suatu amalan. Kawan, hanya keimanan yang bisa menyelamatkan kita. Akhirat,
bukan hanya sesaat seperti di dunia. Namun, sebaliknya ia kekal. Di mana setiap
amalan akan dihisab dan dipertanggungjawabkan.
Hukuman paling ringan di neraka adalah kaki diberi
bara api. Hukuman paling ringan ini saja sudah mendidihkan kepala. Bagaimana
rasanya dengan hukuman yang jauh lebih berat? siksa di neraka begitu dahsyat.
Oleh sebab itu, wahai diri perbaikilah tujuan
hidupmu.. Senantiasa muhasabah
Persiapkan kematian, dan rancang ia hingga menjadi
akhir yang baik.
Senantiasa beramal dengan niat yang tulus karena
Allah subhanahu wa ta'ala. Karena, amal yang diniatkan untuk manusia pasti akan terasa berat. Namun,
terasa ringan ketika yang kau tujukan dan harapkan adalah Allah.
Setiap amalan akan terputus kecuali tiga perkara
yaitu : amal jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak yang sholih. Siapkan ketiganya
agar mendapatkan pahala yang terus mengalir, walau jatah hidup di dunia tak
bisa kembali lagi.
indah nian moto ust.Salim A Fillah:
“Hidupku untuk-Mu apalagi matiku”
yaa Rabb, kami memohon padaMU hati yang senantiasa khusyu',aamiin..
#Pengingat bagi diri ini.
Maret, 08 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar