Pages

Kamis, 01 November 2012

Kejadian di Pagi Itu

akan jadi tulisan yang cukup panjang ...


Ku lihat jam dinding, ku perhatikan. Sudah pukul 06.20. ah tidak.. aku harus bergegas pergi ke Malang. Pagi yang cerah. Berpamitan pada kedua orang tuaku. Aku siap. Perjalanan yang ku tempuh sudah sekitar 5 menit. Tertinggal, ya aku lupa tidak membawa helm titipan kakakku. Okelah kembali lagi ke rumah. Astaga bahaya jika sampai telat.

Berpamitan utuk kedua kalinya.

Lancar. Namun, jalan cukup ramai. Sampai akhirnya, macet ya macet di pertengahan perjalanan. Benar – benar macet. Jarang – jarang seperti ini. pasti pengendara lain juga merasakan hal yang sama. Semua melongok melihat jalan di depan. Berpikir : “ada apa?”.

Ramai orang di sekitar jalan raya. Kulihat, wajah panik di sana. Berlari – larian. Kulihat juga ada polisi. Kecelakaan? Terbersit demikian.


Terus saja aku mengendarai dengan merambat dalam macet ini. Akhirnya kulihat di sisi seberangku ada mobil dengan bagian depan ringsek. Ah tidak bercak apa itu, merah – merah. Ada rantang (tempat makanan) yang sudah tumpah makanan di dalamnya ke jalanan. tidak. Seorang polisi membopong sesuatu yang ku pastikan itu manusia yang ditutupi koran. Astaghfirullah. Korban kecelakaan meninggal.

Ku lihat tepat ketika ku menoleh ke arah kanan.

Dzret, merasa merinding. Melanjutkan perjalanan. Betapa kematian mengintai siapa saja kapanpun itu. Tak pandang bulu, tak pandang waktu dan tempat, tak pandang sudah siap ataukah belum. Yang pasti kematian telah memanggil.

Jika saja aku mengenal orang tsb, aku pasti tak akan menyangkanya. Tidak akan menyangka bahwa 1 jam lagi ia kan meninggal, atau 5 menit lagi, atau 1 menit lagi.

Tidak, tidak ada yang tau. Kapan tamu tak diundang itu menghampirimu. Melepaskan rohmu dari tubuhmu. Melepaskan dunia ini, berganti alam. Siapa yang tau? Tak ada. Tapi, yang pasti setiap hari sudah tentu semakin dekat dengan kematian. Sadarlah diriku!!!!

yaa Allah...
Subuh dan pagi di hari yang sama. 2 November 2012.

 “Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian.” (Qs. Ali Imran: 185)

Robbigh firly…ku pasti juga akan menyusul.

lalu??

masihkah kau sia - siakan sisa hidupmu??!

Tidak ada komentar: